Daftar 5 lagu Sheila On 7 paling underrated ini aku pilih berdasarkan referensi dari YouTube Music Sheila On 7-yang jumlah putarnya masih dibawah 1 juta. Artinya, lagu-lagu ini bukanlah lagu pasaran. Masih murni dan belum tercemar polusi remix-remix norak.
Bagi banyak orang, Sheila On 7 bukan sekadar grup band. Mereka mengenang masa muda yang penuh dengan cerita dan kenangan.
Lagu-lagu mereka mungkin semacam mesin waktu yang murah meriah. Cukup dengar dan rasakan, kamu akan dibawa kembali ke suatu waktu ketika kamu belum merasakan keruwetan dunia.
Namun dibalik lagu-lagu mereka yang sangat populer, dari anak sekolahan sampai bapak-bapak yang sekarang lebih senang memakai kaus cangklek dan sandal swallow.
Sebenarnya ada lagu-lagu Sheila On 7 yang cukup enak didengarkan tapi sangat jarang diputar di radio, dibawakan di konser, bahkan mungkin beberapa orang belum pernah mendengarnya.
Ibarat warung makan legendaris, semua orang suka mampir, namun yang dipesan cuman itu-itu aja: ayam goreng, orek tempe, dan telor balado. Padahal sebenernya ada menu yang jarang dilirik tapi punya rasa yang sangat enak.
Nah, jika kuping kamu sudah terlalu hafal dengan intro Shepia, Dan, JAP, Melompat Lebih Tinggi, dan mulai merasa sedikit jenuh dan bosan. Mungkin inilah saatnya kamu rehat sejenak dan mencoba sisi lain dari Sheila On 7. Sisi yang lebih sunyi, tapi punya cerita yang gak kalah menyentuh.
Ini dia daftar: 5 Lagu Sheila On 7 Paling Underrated. Ambil sepatu larimu, pasang earphone, dan dengarkan setiap liriknya.
Daftar 5 Lagu Sheila On 7 Paling Underrated

Lagu Khaylilla
Ini bukan lagu tentang cinta-cintaan atau lagu patah hati. Ini lagu tentang kasih sayang paling tulus yang bisa dirasakan manusia: cinta orang tua ke anaknya.
Lebih tepatnya harapan seorang ayah terhadap anak kecil. Lagu ini semacam pelukan diam-diam seorang ayah, nggak heboh, gak baperan, tapi pas kena…kena banget.
Khaylila yang mungil
Bila kamu menjadi pemimpin
Berikan hak mereka.
Bebas dari rasa takut dan rasa tertindas
Liriknya lembut, tenang, dan pas banget buat didengerin ketika kamu ngerasa hidup lagi chaos banget.
Ibu Linda
Ini bukan lagu tentang seorang ibu guru atau tokoh aktivis perempuan. Lagu ini menceritakan tentang patah hati atau cinta yang gagal. Bukan karena orang ketiga, tapi karena…restu orang tua.
Di antara semua lagu patah hati Sheila On 7, mungkin lagu ini adalah yang paling sopan, paling beradab, tapi diam-diam sangat menghancurkan.
Tidak ada emosi yang meledak-ledak atau amarah yang meletup. Hanya kepedihan yang disampaikan dengan sangat tenang dan elegan.
Aku mencintainya; kita selalu bersama.
Mereka memisahkan.
Liat dua baris awal, pendengar langsung dilempar ke dalam sebuah drama percintaan, ketika harapan dan takdir tidak sesuai kenyataan.
Harapan untuk selalu hidup bersama, namun kenyataan yang memaksa mereka untuk berpisah.
Ibundanya menerima telepon saya,
Berkata dia tak ingin bertemu.
Kehidupan baru menantinya.
Sosok ibu yang tidak suka basa-basi, tidak memberi harapan, dan langsung to the point, seolah-olah berkata, “Mas, sudah jangan ganggu anakku lagi. Dia sudah punya yang baru.”
Ibu Linda bukan sekadar lagu cinta yang kandas. Ia adalah potret yang menggambarkan betapa sulitnya menjalin hubungan tanpa restu dan izin orang tua.
Terima kasih Sheila On 7 yang telah membuat lagu patah hati paling sopan dan terhormat yang pernah ada.
Tidak ada kemarahan atau kutukan, hanya permintaan kecil; hanya ingin mendengar suara orang yang dicintainya untuk terakhir kali.
Baca Juga: Aksi Kamisan
Berlayar Denganku
Hidup bukan untuk berdiam diri.
Hidup ada untuk kita jalani.
Cobaan bukan untuk ditakuti.
Kita harus menghadapi cobaan itu.
Diawali dengan teguran buat kamu yang sudah terlalu lama parkir di zona nyaman. Sebuah ajakan untuk “Ayo bangkit dan hadapi kerasnya kehidupan ini.”
Memilih perahu tidaklah mudah.
Kita tentu tak mau tenggelam.
Perahu ini milik kita.
Naiklah, jangan pernah kau turun.
Perahu diibaratkan seperti sebuah hubungan, komitmen, atau keputusan hidup. Pilihlah yang terbaik menurut kamu, karena tidak ada yang mau tenggelam atau gagal.
Dan diakhiri dengan…
Berlayarlah denganku.
Bertumpu di pundakku.
Bersamaku kamu tidak perlu ragu.
Semuanya bisa baik-baik saja.
Sebuah gombalan yang sebenarnya sangat mainstream namun dieksekusi dengan sangat manis melalui sebuah lirik lagu. Ada ajakan, ada kehangatan, ada sebuah pesan, “Kalo kamu mau denganku. Aku berjanji kamu ga akan pernah sendirian.”
Berlayar denganku adalah lagu tentang kesetiaan dan ajakan untuk terus bersama. Karena di dunia yang penuh dengan keruwetan ini, punya satu orang untuk diajak mengarungi bersama adalah sebuah penyemangat hidup.
Cahaya Terang
Bukan Sheila On 7 namanya kalau ga bisa bikin lagu yang penuh semangat dan optimisme, tiba-tiba berubah menjadi lagu galau penuh dengan luka.
Ketika aku melihat cahaya terang,
Aku dapat menemukan tujuan hidupku.
Hilanglah sudah semua masa laluku.
Akan ku lewati semua dengan hal yang baru.
Liat penggalan lirik di atas, kesan pertama: menggambarkan orang yang mulai waras dan penuh optimisme hidup. Sudah ga kepikiran mantan, mulai jogging pagi, nge-gym, pokoknya siap menerjang kerasnya kehidupan. Apa itu masa lalu?
Lalu ditengah lirik tiba-tiba berubah…
Aku takkan bisa hidup tanpa dirinya.
Aku takkan mampu hidup tanpa sentuhannya.
Mampu hidup tanpa sentuhannya.
Lahhhh? Tadi katanya optimis. Kok sekarang tiba-tiba mellow , kayak abis liat mantan jalan sama cowok lain.
Lagu ini adalah gambaran manusia sangat kuat tapi sebenarnya rapuh. Bilangnya udah move on tapi masih seneng menguntit atau ngelike postingan mantan.
Sheila tahu betul bahwa hidup harus terus berjalan , tapi kalo pengen sedih ya udah sedih aja, kalo pengen nangis ya nangis aja. Karena hidup ga selalu lurus dan mulus.